Wednesday, January 30, 2013

Mengikuti TOEFL ITP di Pusat Bahasa Unhas

Postingan kali ini saya akan membahas tentang pengalaman saya waktu mengikuti TOEFL ITP di Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin. Saya ngambil ujian TOEFL ITP saat itu karena saya berencana untuk apply salah satu beasiswa ke luar negeri, yaitu beasiswa Monbukagakusho by University Recommendation. Emang sih udah lama saya rencanain untuk ikut ujian ini, tapi selalu saja urung karena rasa kurang percaya diri saya terlalu kuat dibandingkan niat saya. Hehehe.. terlalu lama menggalau, akhirnya saya mulai memutuskan untuk membuat planning pengumpulan dokumen persyaratan beasiswa, nah, TOEFL ITP itulah salah satunya.



Nah, berawal dari niat dan kepercayaan diri yang tiba-tiba muncul karena deadline waktu pengiriman dokumen untuk aplikasi beasiswa sudah sangat mepet. Akhirnya, like pepatah said "tiba masa tiba akal", tiba-tiba semuanya jadi serba kalang kabut. Mulai dari pendaftaran TOEFL sampai pembuatan research proposal semuanya dilakukan serba instan. Tapi untunglah sebelum deadline pengiriman dokumen, semuanya telah jadi. Mungkin ini kali ya yang sering dibilang orang sebagai the power of kepepet. Hahaha..

Eh, tapi kali ini saya gak mau membahas tentang bagaimana saya akhirnya bisa menyelesaikan itu semua dengan tepat waktu. Nantilah bila ada kesempatan, saya akan membahasnya.

Oh ya ngomong-ngomong tentang pendaftaran ujian TOEFL di Pusat Bahasa Unhas. Biasanya Pusat Bahasa akan mengadakan ujian TOEFL dengan syarat peserta yang akan mengikuti ujian sudah mencukupi kuota minimal 10 orang peserta. Artinya, bila yang akan mengikuti ujian kurang dari jumlah itu maka ujian tidak bisa dilaksanakan sampai kuota peserta tercukupi. Ujian berlangsung pada hari Jum'at. Waktu pelaksanaannya tergantung apakah kuota peserta sudah mencukupi atau tidak. Tapi biasanya sih ujian berikutnya dilaksanain sekitar 3 pekan setelah ujian sebelumnya.

Nah untuk pendaftarannya, kamu bisa pergi ke Pusat Bahasa Unhas yang bertempat di lantai 2 tepat di atas Lab Bahasa Unhas. Kalau kamu berjalan dari arah baruga maka kamu akan menemukan tangga naik sebelah kiri, naik sampai ke lantai 2 lalu belok kiri sampai dapat pintu yang bertuliskan "Tempat Pendaftaran TOEFL". Bila sudah dapat, masuk saja. Di dalam ruangan, meja pendaftaran berada di sebelah kiri, kamu akan dengan mudah mendapatkannya karena pada meja tersebut terdapat sebuah papan bertuliskan "Tempat pendaftaran TOEFL ITP". Petugasnya itu ibu-ibu, namanya siapa ya? saya lupa hehe, tapi petugasnya baik kok, klo kata iklan "melayani sepenuh hati". Biaya yang kamu keluarkan untuk pendaftaran sebesar Rp. 410.000,- dengan rincian, biaya TOEFL ITP Rp. 400.000,- dan administrasi sebesar Rp. 10.000,-. Setelah mendaftar, kamu akan diberi semacam kwitansi pembayaran dan penjelasan mengenai prosedur pelaksanaan ujian serta kapan dan dimana ujian akan dilaksanakan. Oh ya, kamu juga bakalan disuruh untuk menuliskan beberapa biodata diri kamu pada sebuah buku (semacam daftar list test taker). Setelah itu selesai. Tinggal menunggu sampai waktu ujian. Sehari sebelum ujian diadakan, biasanya para peserta ujian akan mulai meninjau tempat ujian untuk memastikan agar tidak tersesat keesokan harinya, biasanya Pusat Bahasa juga akan menghubungi kamu untuk mengingatkan mengenai ujian dan mengenai peralatan apa saja yang akan di bawa.

Hari H pelaksanaan ujian. Peserta diinstruksikan untuk datang ke Lab Bahasa sebelum pukul 8. Waktu itu, karena rumah saya yang cukup jauh dari tempat pelaksanaan ujian (butuh waktu sekitar 45 menit untuk sampai di tempat ujian) maka saya berangkat dari rumah tepat pukul 7.00 dan sampai di tempat ujian sekitar 7.45, kurang lebih 15 menit sebelum pukul 8.00. Sesampainya di sana, ternyata saya dan beberapa peserta lainnya masih harus menunggu di luar ruangan karena ternyata pintu Lab Bahasa belum dibuka. Baru sekitar pukul 9.30 kami masuk ke dalam ruangan.

Di dalam ruangan, rasanya benar-benar nyaman. Terdapat kursi dan meja yang bersekat-sekat sehingga antara satu dan yang lainnya tidak dapat saling berinteraksi. Terdapat dua buah pengeras suara masing-masing di sebelah kanan dan kiri ruangan. Selain itu, ruangan ini juga kedap suara, sehingga suara-suara bising yang berasal dari luar tidak terdengar sampai ke dalam.

Sebelum memulai ujian, kami di bagikan semacam booklet untuk kami baca sekilas. Di dalam booklet dituliskan beberapa contoh soal mulai dari listening, structure and written expression, sampai ke reading. Setelah itu kami dibagikan pensil 2B beserta penghapusnya, serta sebuah lembar jawaban komputer (LJK). Setelah petugas selesai membagikan, kami kemudian dipandu untuk mengisi lembar biodata singkat pada LJK. Sebelum ujian dimulai, kami dibagikan buku kecil soal-soal ujian, lalu diberikan beberapa instruksi mengenai pelaksanaan ujian, seperti tidak boleh mencoret buku soal, bila soal sudah berlanjut ke bagian lain maka tidak boleh kembali ke bagian sebelumnya atau bila sudah selesai mengerjakan satu bagian maka tidak diperbolehkan untuk melanjutkan ke bagian selanjutnya sampai waktunya selesai, tidak diperkenankan untuk berinteraksi dengan peserta ujian yang lain selama ujian, saat ujian handphone di non aktifkan dan lain sebagainya.

Ujian diawali dengan soal listening sebanyak 50 soal selama 35 menit. Ujian listening itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu short conversation (Part A), long conversation (Part B) dan talks (part C). Saya tidak akan membahas mengenai tips-tips disini, karena saya yakin sudah banyak bertebaran tips-tips mengerjakan TOEFL baik di internet maupun di buku-buku. Setelah Ujian listening, dilanjutkan dengan  structure and written test yang terdiri dari 40 soal yang diselesaikan dalam waktu 25 menit. Setelah itu dilanjutkan dengan soal reading sebanyak 50 soal  yang harus dikerjakan dalam waktu 55 menit. Bila waktu telah selesai, maka peserta diinstruksikan untuk menaruh lembaran soal di atas meja untuk kemudian diambil oleh petugas. Oh ya selama ujian berlangsung, ada absen yang beredar, biasanya petugas juga akan meminta KTP peserta jadi sebelum datang ke tempat ujian jangan lupa untuk membawa juga KTP berjaga-jaga siapa tahu petugasnya meminta. Bila tidak memiliki KTP maka kartu identitas lainnya juga bisa dibawa, misalnya kartu mahasiswa atau SIM.

Setelah ujian rasanya benar-benar melelahkan, kepala juga rasanya jadi panas. Mungkin karena udah bekerja terlalu keras buat ngerjain soal-soal TOEFL yg bisa dibilang gampang-gampang susah. Setelah dua pekan menunggu, saya kemudian mengambil hasil TOEFL di Pusat Bahasa tempat mendaftar TOEFL sebelumnya. Rasanya benar-benar menggetarkan.. hoho.. Ternyata, saat mengambil hasil TOEFL di Pusat Bahasa, petugas sudah memasukkan sertifikat TOEFLnya ke dalam sebuah amplop putih dan diberikan kepada masing-masing peserta.

Begitulah pengalaman saya mengikuti TOEFL ITP di Pusat Bahasa Unhas. Bagaimana nilai TOEFL saya?? hmm.. nantilah saya upload. Yang pasti lumayanlah untuk yang setaraf saya. hehe...


10 comments:

  1. Menarik dibaca dan terharu dibayangkan proses hingga sukses.....perkenalkan saya Salim, Maba PPs Unhas yang lulus bersyarat Toefl.....bisakah saudari membagi pengalaman di saat tes berlangsung dan mengerjakannya....thank before....

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Muh. Falz klo pengalaman udah sy jabarkan diatas koq pak. Cuman biasanya klo sy gak tau sy pake analisa utk mjawabx. dan satu hal saat mengerjakan, sangat penting untuk tetap tenang, konsentrasi n g terburu2 mjawab soal, karena ketiga hal itu sangat berperan penting dlm mengefisienkan waktu saat mngerjakan soal. terima kasih.

      Delete
  2. penasaran deh nilai toefl nya kakak, kok ngak diupload2 sih ? hehhe *KepoOn
    oh iya 2 bulan depan sy berencana ikut test toefl di pusat bahasa unhas, bagi tips nya dong kak ^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. @Anonim wah bulan ini dong :D udah telat reply nya maaf ya. Oh ya ttg tips, ada beberapa, yang pertama, jangan sekali2 duduk dekat speaker (you know why :D), yg kedua, klo udah mau ujian, sebaiknya g usah buka2 buku lagi, krn selain g ngaruh, sekaligus membuang semua ingatan2 masa lalumu ttg pelajaran TOEFL, mending tenangin diri sama berdoa. Selain tips itu, tips yg lain banyak bertebaran di internet, kamu googling aja. Good luck!

      Delete
  3. pengalaman yg menarik n mengesankan.... sukses

    ReplyDelete
  4. D'PB unhas ad kursus TOEFLnya yaa, kak?? sa maba semester 2 FH-UH tpi pnya keinginan yg bsar untk S2nya d'luar negeri... untk persiapan, sa mw ikut kursus untk TOEFL... apa boleh untuk mahasiswa semester 2?? Mohon penerangannya, kak :-)

    ReplyDelete
  5. Kak, d'PB unhas ad kursus TOEFL.y tidak? sa maba smester 2 FH-UH, ap boleh sa ikut kursus TOEFL + test.y sbgai persiapan?? Krn, sa pnya keinginan besar untk lnjut studi S2 d luar negeri... mohon pencerahan.y, kak :-) terima kasih...

    ReplyDelete
  6. postingannya menarik...
    sangat membantu...
    untuk biayanya apa sllu 410k ???
    boleh tau score toeflnya bro???

    ReplyDelete
  7. Kak pengalamannya sangat menarik, saya mau bertanya, test listeningnya aksen speakernya aksen inggris british atau inggris amerika, kak? makasih sebelumnya :)

    ReplyDelete

Silahkan meninggalkan komentar anda di bawah ini. Komentar yang menggangu, berbau SARA, pornografi dan mengandung SPAM akan segera kami hapus. Terimakasih atas kunjungannya.