Thursday, January 31, 2013

Kue Pertama Hasil Jerih Payah di Klinik

Hari ini rasanya senang banget. Alhamdulillah, dikasih oleh-oleh khas dari Pinrang sama pasien ku di klinik. Wooo, tanpa ba bi bu, bilang makasih langsung amankan di tas. Hoho.. rasanya pengen dimuseumkan segera di dalam perut tapi sayang sayang kalo langsung dimakan. Disimpan dulu deh, dilihat-lihat, trus sambil disenyum-senyumi. hihihi..

ni dia nih tampakan si kue Karasa, kue enak nan crispy khas Pinrang 
(haha, iklan lagi.. iklan lagi..)

Wednesday, January 30, 2013

Mengikuti TOEFL ITP di Pusat Bahasa Unhas

Postingan kali ini saya akan membahas tentang pengalaman saya waktu mengikuti TOEFL ITP di Pusat Bahasa Universitas Hasanuddin. Saya ngambil ujian TOEFL ITP saat itu karena saya berencana untuk apply salah satu beasiswa ke luar negeri, yaitu beasiswa Monbukagakusho by University Recommendation. Emang sih udah lama saya rencanain untuk ikut ujian ini, tapi selalu saja urung karena rasa kurang percaya diri saya terlalu kuat dibandingkan niat saya. Hehehe.. terlalu lama menggalau, akhirnya saya mulai memutuskan untuk membuat planning pengumpulan dokumen persyaratan beasiswa, nah, TOEFL ITP itulah salah satunya.

Tuesday, January 29, 2013

Pengalaman Translate Ijazah di Pusat Bahasa Unhas

Translate ijazah ke Bahasa Inggris seringkali menjadi satu momok permasalahan dalam melengkapi persyaratan beasiswa ke luar negeri. Para pemburu beasiswa ini biasanya akan kelimpungan mencari lembaga resmi yang bisa metranslate ijazah mereka dengan bahasa inggris yang baik. Memang sih ada beberapa fakultas atau universitas yang bagian akademiknya bersedia mengeluarkan transkrip atau ijazah dalam bahasa Inggris, akan tetapi hanya fakultas atau universitas tertentu saja yang memberlakukan seperti itu. Sehingga pemburu beasiswa ini akan mencari jasa penerjemah tersumpah untuk mentranslatekan ijazahnya.

Sebenarnya tidak perlu mencari jauh-jauh, Pusat Bahasa di tiap Universitas biasanya menyediakan jasa untuk translate dokumen termasuk ijazah dan transkrip nilai. Di Universitas Hasanuddin misalnya. Biaya translate Ijazah dan Transkrip Rp. 20.000,-/halaman. Saat awal memasukkan dokumen translate, petugas Pusat Bahasa biasanya akan meminta lembaran ijazah dan transkrip asli dan fotokopian (yang asli hanya untuk diperlihatkan saja kepada petugas) serta biaya translate seharga Rp. 20.000,-/halaman. Setelah menyerahkan dokumen dan biaya translate, kita akan diberikan semacam kwitansi pembayaran dan kita akan disuruh untuk datang kembali setelah satu minggu hari kerja, jadi bila kita memasukkannya pada hari Senin maka hasil translate baru bisa diambil pada hari Rabu pekan depannya.

Hari saat mengambil kembali lembaran hasil translate, petugas akan memberikan semacam hasil translate awal untuk kita koreksi bila mungkin ada istilah-istilah khusus sesuai bidang studi yang tercantum dalam lembaran transkrip (biasanya istilah kedokteran, pertanian, dll) atau mungkin ada kesalahan pengetikan yang tidak disengaja saat mentranslate. Hasil translate itu kita bawa pulang ke rumah untuk dikoreksi dan bila sudah terasa klop, esoknya kita bawa kembali hasil translate tersebut ke petugas Pusat Bahasa. Petugas biasanya akan membuat ulang translate dengan melihat hasil koreksi kita, dan kita disuruh menunggu sehari lagi untuk pengambilan hasil akhir translate. Akan tetapi, bila hasil translate awal tersebut tidak perlu dikoreksi, maka kita bisa langsung menggandakannya (red: fotokopi) sesuai kebutuhan kemudian menyerahkannya kembali kepada petugas untuk ditandatangani dan dilegalisir. Biaya legalisir saat itu (Juli 2012) Rp. 5.000,-/lembar. Yap, selesai! Total waktu keseluruhan yang kita butuhkan untuk urusan translate mentranslate sekitar 2 minggu-an, dengan beberapa kali bolak balik Pusat Bahasa untuk koreksi dan lain-lain (nah bagian ini yg lumayan ngerepotin klo kita nya memang sibuk).

Oh ya, saya lupa, di Unhas, Pusat Bahasa ada di lantai 2, pas di atas Lab Bahasa Unhas (maaf ya fotonya gak ada, ntar saya upload kalo udah ada). Kalau jalan dari arah baruga, naik tangga terus belok ke kiri, susuri saja jalannya, di pintu Pusat Bahasa ada semacam tulisan "Pendaftaran TOEFL ITP", nah kalo udah dapat, masuk saja, pintunya emang tertutup (karena ruang ber-AC) ketuk pintu kalo mau, kalo gak ya gak apa-apa, nah tempatnya itu bersebelahan dengan pendaftaran TOEFL tapi dia di sebelah kiri. Petugasnya itu ibu-ibu, bilang aja to the point mau translate ijazah, nanti bakalan dilayanin dengan baik kok. Dulu saya malah dikasih pensil 2B sama ibu nya, gara-gara pensil 2B yang saya pakai untuk koreksi hasil translate udah mini banget, jadinya lumayan sulit buat dipegang. Malahan si ibu meledak ketawanya gara-gara ngeliatin pensil mini yang saya pake. :D

Ok, that's my experience.. semoga bisa membantu sobat-sobat yang lagi bingung nyariin tempat 
translate ijazah. Lain kali saya akan sharing sharing juga tentang daftar TOEFL ITP. Tunggu post selanjutnya ya!

Eureka!

Wikimapia Peta Elektronik Bagi Sang Petualang

Pernah tersesat? atau mungkin belum tau gimana caranya nemuin alamat yang rasanya baru didengar?
Wikimapia solusinya..

Wikimapia, salah satu website gratisan yang dibuat untuk mempermudah seseorang untuk mencari dan menemukan alamat atau daerah yang dituju. Semacam kayak Google Earth gitu lah, tapi kalo untuk saya, lebih suka pakai wikimapia, lebih enjoy makenya dan gak ribet.

Selain untuk mencari alamat, Wikimapia ini juga punya kemampuan lain loh, Wikimapia ini juga bisa dipakai untuk membuat dan menaruh alamat baru, nama jalan, bangunan, sekolah, bahkan sungai dan pulau. Hebat kan?! Jadi kalo kamu udah daftar/registrasi di wikimapia, kamu bakal diberi kesempatan untuk memberi nama bangunan-bangunan yang kamu ketahui, rumahmu atau juga rumah temanmu. Di Wikimapia juga ditampilkan pada bagian akun berapa poin petualangan kita. Simplenya, semakin sering kita menamai suatu bangunan atau tempat, maka semakin bertambah poin petualangan kita, nah pada poin tertentu, kita akan diberi kebebasan untuk mengedit atau menamai jalan baru. Sepertinya, slogan Wikimapia "Let's Describe the Whole World" benar-benar diaplikasikan disini.

Bagi saya yang suka sekali petualangan dan mencari jalan baru, rasanya terbantu banget menggunakan Wikimapia ini. Beberapa kali saya gunakan Wikimapia ini untuk mencari alamat teman yang baru saya ketahui, dan alhamdulillah, it works!.. sampai teman saya menyebut saya sebagai Rysmah the explorer. hoho..

Tampakan awal si Wikimapia
(http://wikimapia.org)
 
Dari sekian banyak kelebihan yang dimiliki oleh Wikimapia, tentu saja tetap ada kekurangan-kekurangannya. Contohnya saja, untuk menikmati aplikasi ini, maka wajib memiliki koneksi internet yang gak laload, karena aplikasi Wikimapia ini terdiri dari potongan-potongan gambar foto satelit yang diperbesar dengan ukuran yang diinginkan. Alhasil, dengan internet yang laload, tentu saja pencarian alamat akan benar-benar memakan waktu yang sangat lama untuk loading bagian per bagian dari peta. Selain itu, aplikasi ini juga tidak didukung dengan efek 3D, sehingga kita hanya akan melihat bagian dari atap bangunannya saja. Jadinya, bila kita ingin mencari sebuah alamat, maka kita hanya bisa berpatokan dari sebuah jalan kemudian mulai menghitung sampai rumah ke berapa. Haha, yang ini yang bikin pekerjaan banget kalo lagi nyari alamat. Tapi kalo bagi saya, ini mah jadi tantangan tersendiri, namanya juga adventurer, klo udah kayak gitu, jurus nanya-nanya coolnya keluar dah. Hahaha

Pokoknya gitulah kurang lebih. Jadi klo kamu pengen ke mana-mana, saya saranin buka Wikimapia dulu biar gak tersesat. Paling tidak bisa lihat jalan mana yang lewat ke jalan mana. Jadi bisa tentuin jalan alternatif buat ke tempat tujuan. Atau, kalau gak ada internet, print saja peta pulau mu, terus tempel di dinding kamar. Saya pernah melakukannya sebelumnya dan ini bisa jadi permainan yang mengasyikkan bagi kamu yang emang suka ber-adventure ria.

Selamat berpetualang sobat...


Journey to Japan (Masih On The Way)



Dan perjalanan pun dimulai...


Hmm, bagusnya mulai dari mana ya. It’s a long long journey to be said.. pengalaman yang udah terbilang lama sebenarnya, tapi baru bisa publish sekarang. Hehe.. semoga aja ada manfaatnya.

Semuanya dimulai dari keinginan sahabat liqo saya untuk melanjutkan sekolahnya ke negeri sakura. Saat itu saya tidak mengerti mengapa dan untuk apa dia memilih untuk melanjutkan sekolahnya ke sana. Saya hanya mendapatkan info dari teman liqo saya yang lain bahwa dia telah membicarakannya dengan murobbiyah saya, dan mengenai usahanya, hmm boleh dibilang, sudah lebih 50 % lah.

Sayang sekali, pada akhirnya sahabat saya itu tidak lolos pada tahap seleksi administrasi. Ntahlah kenapa, padahal saat itu mulai dari nilai IPK, TOEFL sama pengalaman organisasi dan akademik rasa-rasanya terlalu menjanjikan untuk bisa lolos. Tapi qadarallah, sepertinya taqdir berkata lain padanya, di tahun itu terjadi bencana tsunami yang dahsyat di Jepang, yang menyebabkan perekonomian di Jepang mengalami kemerosotan, dan pada akhirnya berdampak pada kuota penerimaan mahasiswa yang apply beasiswa (red: Beasiswa Monbukagakusho). Kuota di cut sampai hampir setengah dari tahun lalu, sehingga banyak yang awalnya memimpikan bisa kuliah di sana, kandas tak bertepi (nah lo, muncul lagi istilah gak jelas). Dan sahabat saya menjadi salah satu dari mereka yang kurang beruntung itu. Rasanya sayang sekali yah, tapi dengan begitu, taqdir malah membawanya menjadi sosok yang lain, yang lebih baik dari pada yang dia impikan. Sahabat saya itu telah berubah status menjadi seorang Istri sekarang (semoga menjadi Istri yang sholeh). Ada hikmahnya juga..

Nah, back to my journey,, dari situlah mulai muncul keinginan yang sama untuk melanjutkan sekolah ke Jepang. Kira-kira sekitar dua tahun lebih saya mempersiapkannya. Setahun mencari informasi mengenai beasiswa. Setahunnya lagi untuk mencari kembali informasi beasiswa. Lah, koq dua tahun hanya nyari-nyari informasi saja? Nah, itu dia, yang tahun kedua itu mulai lagi pencarian gara-gara laptopku rusak, dan semua data-data setahun yang saya kumpulkan juga ikut-ikutan raib. Qadarallah wa masya’a fa’ala.
Nah awal mula journey to find the information nanti saja ya saya ceritakan di post selanjutnya...

Corat Coret Bahagia

Yang masih bingung sama judulnya angkat tangaaaaan!! Yang udah ngeh, teriak dalam hati aja yah.. hoho.. Yah, to the point aja, kenapa sih, koq judulnya corat coret bahagia? ya, karena begitulah, setelah sekian lama menyimpan perasaan yang begitu dalam tentang coret mencoret (red : tulis menulis), terereeeeng akhirnya kesampaian juga. Alhamdulillah. Ibaratnya kayak telur, lama banget dieramin baru bisa menetas. Pas udah menetas, perasaannya uiiih berasa bebas banget kan, bebas dari kepungan kulit-kulit telur yang bikin nyesek plus sama panasnya dieramin sama mama ayam. Hohoho, perumpamaanya kayaknya lebay banget yah. Yah pokoknya gitu lah. Intinya "Coretan Pertama yang Membahagiakan". Yah semoga saja bahagianya bisa sampai akhir coretan dan semoga aja ada yang bisa diambil manfaat dari semua coretan bisu tak bergeming ini, aamiin.