Tik.. tok.. tik..tok.. Teng! Udah jam segini, tapi tulisan belum selesai-selesai juga. Fuiih.. kepala rasanya panas. Udah sejak beberapa pekan kemarin kerjaannya depan laptop mulu. Ngerjain apa? yah, apalagi kalau bukan ngisi waktu lowong (sebenarnya gak bener-bener lowong juga sih) dengan nulis di blog. Tiba-tiba rasanya kok jadi kayak anak autis yah.. hehe, tenggelam sama dunianya sendiri. Tapi ya gak papalah, daripada menggalau gak jelas, atau ngabisin waktu bermellow mellow ria nongkrongin film korea, mendingan nulis kan. Lebih ada manfaatnya, paling gak, tulisan kita bisa dibaca dan bisa bermanfaat bagi orang banyak.
Well, kata orang nulis itu gampang?. Oh really? bagi saya yang sama sekali gak hobi dan gak minat sama dunia tulis menulis, membuat sebuah tulisan, seperti pandai besi yang berusaha membuat kue enak yang bisa dimakan oleh orang lain dengan hati senang. Rasanya incredible banget kan. Usahanya juga subhanallah banget. Mulai dari mendapatkan ide sebuah tulisan yang kadangkala kalau terlalu dipikirkan bisa jadi meluber kemana-mana dan pada akhirnya jadi gak nyambung. Memulai sebuah tulisan, sampai memikirkan konten-konten apa yang bagus untuk membuat tulisan menjadi indah dan enak dibaca rasa-rasanya bener-bener berat. Bahkan untuk mengkopi sebuah tulisan pun, seringkali harus dipikirkan terlebih dahulu agar konten yang ada tidak sama persis dengan punya orang lain (kalau kata orang, nyontek ya harus profesional juga). Istilahnya berinovasi lah gitu. Ngambil referensi dari tulisan orang, lalu membuat sebuah tulisan baru, paling tidak itu lebih baik bila memang benar-benar berat untuk memulai sebuah tulisan yang benar-benar baru.
Nah, kata saya tadi, menulis itu berat. Padahal udah dua paragraf lebih tulisan yang saya buat di postingan ini. Hahaha.. benar-benar ababil :D. Dan seperti itu lah saya, menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Saya tidak suka menulis sesuatu yang ghaib, hehe.. bukan alam baka ya, tapi maksud saya sesuatu yang belum pernah dicoba sebelumnya (Kalau cerita nonfiksi mah lain lagi ceritanya ya, jangan pake disama-samain). Kan kasihan juga, kalau kita hanya menulis sesuatu yang abal-abal untuk orang lain. Paling banyak terjadi pada kasus copy paste murni (saya sebut murni karena memang benar-benar gak ada yang dirubah). Nah, apa akibatnya kalau ternyata si pembuat tulisan awal memiliki kesalahan penulisan dalam artikelnya. Nah bisa berabe kan jadinya. Lalu, yang paling fatal adalah, tulisan copy paste yang kemudian di klaim sebai tulisannya sendiri. Wooow, hebat. Orang lain udah susah-susah nulis, ini lagi datang main comot comot saja tanpa mencantumkan sumber. ckckck..
Tuh kan, tulisan saya kemana-mana jadinya. Nah, intinya, menurut versi saya, menulis itu gak gampang. Jadi saya sangat menghargai bila teman-teman nantinya mengcopy paste artikel saya atau artikel orang lain, ada baiknya mencantumkan sumber. Agar paling tidak, teman-teman tidak melukai hati penulis yang sudah capek-capek seharian nongkrong di warung bakso nungguin ilham jatuh dari langit (laah, malah tambah gak jelas) hehe. Ok, sekian dulu postingan saya kali ini. Saya cuma mau sekedar berbagi pengalaman pribadi mengcop.. eh menulis artikel. Buat teman-teman yang baru memulai hobi menulis, silahkan dilanjut tanpa harus terganggu dengan artikel ini :D hehe.. saya sama sekali gak bermaksud menciutkan semangat teman-teman untuk terus menghasilkan tulisan yang bermanfaat.
Be yourself!
Semoga bermanfaat. :)
No comments:
Post a Comment
Silahkan meninggalkan komentar anda di bawah ini. Komentar yang menggangu, berbau SARA, pornografi dan mengandung SPAM akan segera kami hapus. Terimakasih atas kunjungannya.